Pindah Ke Qatar, Jadi Titik Terendah Karier Sang Ikon Kolombia James Rodriguez
![]() |
James Rodriguez playmaker Kolombia, Mantan pemenang Sepatu Emas Piala Dunia gagal memenuhi hype di Everton, yang memutuskan pindah ke Qatar. (Foto: Istimewa) |
Lebih dari setahun setelah tiba di Everton untuk mencari awal cerita yang baru, James Rodriguez pindah lagi.
Sejumlah klub dilaporkan menaruh minat pada playmaker Kolombia itu sepanjang bursa transfer musim panas kemarin, saat masa depannya di Goodison Park kian abu-abu.
Mantan klubnya, Porto, di mana ia pertama kali mencuat di Eropa sebagai salah satu remaja dengan talenta besar, disebut tertarik memulangkannya, lalu ada raksasa Serie A, AC Milan dan bahkan pulang ke Real Madrid untuk mengikuti jejak Carlo Ancelotti juga disebut sebagai salah satu opsi baginya.
Namun, tidak satu pun dari transfer itu terwujud, dan James sekarang malah pindah jauh ke Qatar.
Hijrah ke klub Qatar, Al Rayyan memang akan memperkaya finansialnya, tapi jelas merupakan sebuah langkah mundur yang besar bagi seorang pemain yang dengan kapasitasnya sekarang masih bisa bersaing di level elite Eropa.
James terlihat jelas menyusul mantan bosnya di Madrid, Ancelotti pada awal 2019/20 ke Everton.
Antusias untuk membuktikan bahwa dirinya punya kualitas yang sama seperti ditawarkannya kepada publik Santiago Bernabeu, ia membentuk hubungan yang dinamis dengan para penyerang seperti Richarlison dan Dominic Calvert-Lewin, dan membalas kepercayaan Ancelotti dengan serangkaian penampilan bagus untuk memulai musim debutnya, meramaikan persaingan para bintang di Liga Primer Inggris.
Tapi sesudahnya tidak semulus harapan, sebuah cerita yang akrab melekat padanya: masalah cedera dan kebugaran; beberapa periode buruk tentang performanya ketika bermain; dan juga menjadi sorotan karena perilakunya di luar lapangan.
Dan ketika Ancelotti memutuskan pergi untuk menerima tawaran klub lamanya, Madrid, karier James di Everton mulai suram karena manajer pengganti, Rafa Benitez yang dikenal punya aturan tegas tidak memperhitungkannya ke dalam skema permainannya.
"Ia tidak akan menjadi pemain Rafa," kata mantan manajer The Toffes, Sam Allardyce kepada Sky Sports News setelah James gagal pindah dari klub pada musim panas.
"Mereka [para pemain Benitez] tahu bagaimana melakukan tugas mereka, mereka semua tahu bagaimana memainkan sistemnya dan tahu harus melakukan ini dan itu. Mereka menghabiskan banyak waktu di tempat latihan."
"Rodriguez adalah pemain naluriah, menginginkan kebebasan, ia tidak mau dikekang. Ia bukan pemainnya Rafa, di situlah letak konfliknya."
Jika masih ada keraguan atas rencana James untuk bertahan di Merseyside, itu tampak tidak ada karena kelakuannya yang berpesta di Ibiza pada awal September saat rekan-rekannya di Everton berjuang untuk memulai awal Liga Primer yang sengit musim ini tanpa kehadirannya jelas membuat yang lain tersinggung.
Bahkan sebelumnya, James terdengar acuh soal masalahnya di Inggris. "Saya bahkan tidak tahu siapa yang dihadapi Everton, bisakah Anda memberi tahu saya?" tanyanya kepada seorang pewawancara Twitch jelang hasil imbang Everton 2-2 dengan Leeds United pada Agustus kemarin.
Perilaku yang sama ditunjukkannya ketika dicoret dari skuad Kolombia untuk Copa America, hampir bersamaan dengan semakin memburuknya hubungan antara dirinya dan Everton.
Entah itu karena sikap buruk, nasib buruk atau kombinasi keduanya, James telah gagal mempertahankan kemampuannya yang nyata dan tidak bisa mencapai ketinggian level yang sebenarnya ia mampu capai asalkan ada konsistensi.
Melihatnya pindah ke Qatar pada usia yang baru 30 tahun memang sulit diterima oleh siapa pun yang pernah menyaksikannya bermain dalam performa terbaik, sekali pun transfernya memang menguntungkan bagi Everton dan memberi sang pemenang Sepatu Emas Piala Dunia 2014 kesempatan bermain secara kompetitif pada 2021/22.
Jika ia bisa kembali dari 'pengasingan' sementara ini - secara teori - maka ia tidak akan menjadi pemain pertama yang pernah bersaing di level tertinggi tapi memilih untuk menjauh dari sorotan publik.
Kepindahan James ke Everton harusnya bisa menghidupkan kembali kariernya yang sempat terhambat dan membuktikan bahwa dirinya memang pantas menyandang label sebagai salah satu pemain termahal. Tapi sekarang, yang terjadi sebaliknya, ambisinya tampak melemah dan tidak lagi menunjukkan lapar prestasi.
Tapi sesudahnya tidak semulus harapan, sebuah cerita yang akrab melekat padanya: masalah cedera dan kebugaran; beberapa periode buruk tentang performanya ketika bermain; dan juga menjadi sorotan karena perilakunya di luar lapangan.
Dan ketika Ancelotti memutuskan pergi untuk menerima tawaran klub lamanya, Madrid, karier James di Everton mulai suram karena manajer pengganti, Rafa Benitez yang dikenal punya aturan tegas tidak memperhitungkannya ke dalam skema permainannya.
"Ia tidak akan menjadi pemain Rafa," kata mantan manajer The Toffes, Sam Allardyce kepada Sky Sports News setelah James gagal pindah dari klub pada musim panas.
"Mereka [para pemain Benitez] tahu bagaimana melakukan tugas mereka, mereka semua tahu bagaimana memainkan sistemnya dan tahu harus melakukan ini dan itu. Mereka menghabiskan banyak waktu di tempat latihan."
"Rodriguez adalah pemain naluriah, menginginkan kebebasan, ia tidak mau dikekang. Ia bukan pemainnya Rafa, di situlah letak konfliknya."
Jika masih ada keraguan atas rencana James untuk bertahan di Merseyside, itu tampak tidak ada karena kelakuannya yang berpesta di Ibiza pada awal September saat rekan-rekannya di Everton berjuang untuk memulai awal Liga Primer yang sengit musim ini tanpa kehadirannya jelas membuat yang lain tersinggung.
Bahkan sebelumnya, James terdengar acuh soal masalahnya di Inggris. "Saya bahkan tidak tahu siapa yang dihadapi Everton, bisakah Anda memberi tahu saya?" tanyanya kepada seorang pewawancara Twitch jelang hasil imbang Everton 2-2 dengan Leeds United pada Agustus kemarin.
Perilaku yang sama ditunjukkannya ketika dicoret dari skuad Kolombia untuk Copa America, hampir bersamaan dengan semakin memburuknya hubungan antara dirinya dan Everton.
Entah itu karena sikap buruk, nasib buruk atau kombinasi keduanya, James telah gagal mempertahankan kemampuannya yang nyata dan tidak bisa mencapai ketinggian level yang sebenarnya ia mampu capai asalkan ada konsistensi.
Melihatnya pindah ke Qatar pada usia yang baru 30 tahun memang sulit diterima oleh siapa pun yang pernah menyaksikannya bermain dalam performa terbaik, sekali pun transfernya memang menguntungkan bagi Everton dan memberi sang pemenang Sepatu Emas Piala Dunia 2014 kesempatan bermain secara kompetitif pada 2021/22.
Jika ia bisa kembali dari 'pengasingan' sementara ini - secara teori - maka ia tidak akan menjadi pemain pertama yang pernah bersaing di level tertinggi tapi memilih untuk menjauh dari sorotan publik.
Kepindahan James ke Everton harusnya bisa menghidupkan kembali kariernya yang sempat terhambat dan membuktikan bahwa dirinya memang pantas menyandang label sebagai salah satu pemain termahal. Tapi sekarang, yang terjadi sebaliknya, ambisinya tampak melemah dan tidak lagi menunjukkan lapar prestasi.
Follow & Subscribe
BERITA POPULER
-
Ilustrasi. Contoh Surat Pengaduan Kasus PHK Terhadap Disnaker. (Foto: Istimewa) CHANNELPUBLIK.COM | Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah...
-
Pengertian, Dasar, Ruang Lingkup Dan Sumber Hukum Tenaga Kerja. (Foto: Istimewa) CHANNELPUBLIK.COM | Pengertian Hukum Ketenagakerjaan san...
-
Suasana persidangan dalam perkara dugaan penipuan yang dilakukan oleh terdakwa, Catur Dewi alias Eliza. (Foto: JP - Channelpublik) Menga...
-
Sejarah dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia Latar Belakang CHANNELPUBLIK.COM | Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia y...
-
Persidangan secara virtual di Pengadilan Negeri Batam Kedatangan seorang pria bernama Ari Gunawan ke Massage Dwi Amor yang berlokasi di Komp...
-
BATAM ( KEPRI ) - Channelpublik.com | Seorang pendeta berinisial NSP di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam diduga telah mencabuli seorang an...
-
Suasana pada saat Roy Wright Hutapea mendaftarkan diri menjadi calon ketua Peradi Kota Batam. (Foto: JP – Channelpublik). Roy Wright Hutapea...
-
Perspektif Hukum Terhadap Tunjangan Hari Raya (THR) CHANNELPUBLIK.COM | Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pendapatan pekerja yang wajib ...
-
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Perhitungan Pesangon CHANNELPUBLIK.COM | Dalam dunia kerja, kita lazim mendengar istilah Pemutusan Hubu...
-
Roy Wright Hutapea S.H, M.H Masa kepemimpinan Bistok Nadeak sebagai ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Batam periode 2016 - 2...
No comments:
Post a Comment